Tidak semua hal dalam hidupku tertuang di sini, dan biarlah jari jemari ini menuruti kata hati untuk menulis apa yang aku ingin tulis dan bagikan...
Salam
@orangerini :)
...WELCOME TO ORANGE BLOG...

Rabu, 23 Maret 2011

Sedih, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin Terancam ditutup

Sedih banget pas denger Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin (Selanjutnya gw singkat PDS yah) akan ditutup hanya karena keputusan bang kumis Fauzi Bowo yang menurunkan anggaran untuk PDS ini menjadi 50 juta per tahun melaluin SK nya pada 16 Februari 2011,, mana cukup untuk biaya perawatan dan pegawai...miris banget gw dengernya.
Awalnya kan 500juta/tahun, turun jadi 300 jt/tahun, terus 164 juta/tahun, dan sekarang 50 jt/tahun. sangat disayangkan banget kalau sampai PDS ditutup, karena berisi ribuan maha karya anak bangsa...sama aja menghalangi para seniman dan sastrawan kita untuk mengapresiasikan keahliannya...
Pada hari senin ada yang nelpon ke kantor, namanya Desta Polis Star, bisa dibilang kepeduliannya terhadap sastra lumayan besar,,,,
Dia ngirim email ke gw untuk disampaikan ke mas Fadjroel Rachman perihal kepeduliannya terhadap isu PDS yang terancam di tutup ini...
Dia menyampaikan banyak hal dan mengajak teman-teman semua, termasuh MFR demi kepeduliannya agar PDS HB Jassin ini nggak ditutup, selain itu juga dia share isi twitter dari akun pribadi Sitok Srengenge @1srengenge yang membuat dia sedih dan ingin berbuat sesuatu, Berikut isi tulisan dari tweet nya :

1. Sejak kemarin saya menerima kabar sedih ini: Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin terancam ditutup karena kekurangan dana. #PDS
2. Patut diketahui bahwa #PDS adalah aset nasional yang berharga karena merupakan pengarsipan sastra Indonesia paling lengkap.
3. Dirintis oleh HB Jassin, dengan dana pribadi yang terbatas, sejak tahun 1930-an, #PDS dibuka sebagai sarana publik.
4. Atas bantuan Gubernur DKI Ali Sadikin #PDS bisa menempati sebagian gedung di kompleks Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta.
5. Pada 1976 dibentuk Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin sebagai penanggung jawab pengelolaan "harta karun" itu. #PDS
6. Selain tergantung pada subsidi Pemda DKI, #PDS berharap mendapat sumbangan dana dari pihak lain.
7. Pada 2006 #PDS telah mengoleksi 48.876 dokumen sastra berupa fiksi, nonfiksi, drama, biografi, foto pengarang, kliping, makalah, dll.
8. Sebagai sarana publik #PDS melayani siapa saja yang membutuhkan informasi seputar dunia sastra.
9. Tersedia ruang baca bagi pengunjung yang ingin membaca di tempat dan mesin foto untuk penggandaan naskah.
10. Para pengelola #PDS yang saya kenal adalah pribadi-pribadi yang ramah, loyal, penuh dedikasi, meski gaji mereka sangat sedikit.
11. Sering kali gaji yang kecil itu telat dibayar dan tumpukan kliping telat dikerjakan karena dana bantuan yang tak lancar. #PDS
12. Yang memprihatinkan: begitu banyak naskah berharga terpaksa dirawat secara sederhana dan manual. #PDS
13. Dokumen penting itu tentu akan lebih aman jika misalnya disimpan dalam mikrofilm, tapi jelas itu butuh biaya besar. #PDS
14. Mei 2006 Kompas pernah menulis: #PDS dibutuhkan dana sekitar Rp 3 miliar. Tidak banyak jika kita menyadari betapa penting kekayaannya.
15. Pusat data dan arsip seperti #PDS jelas tidak mungkin hidup mandiri karena sifatnya yang tak komersial. Ia mutlak perlu subsidi.
16. Mempertahankan #PDS berarti mempertahankan sebagian sejarah dan kebudayaan bangsa. Kandungannya tak terbatas pada sastra & bahasa.
17. Kabar terakhir: subsidi dari pemerintah makin dikurangi. Pemerintah agaknya tak menyadari pentingnya memelihara aset #PDS ini.
18. Akibat kurangnya subsidi itu, yang bahkan tak cukup untuk bayar listrik dan pemeliharaan fasilitas, #PDS hampir tak mungkin bertahan.
19. Jika #PDS tutup, bukan hanya peneliti dan mahasiswa sastra yang kehilangan. Generasi mendatang tak bisa baca sejarah sastra bangsanya.
20. Para pejabat mungkin tak peduli jika aset bangsa #PDS itu lenyap. Tapi, ayolah, cari jalan keluar. Ayo, jangan diam.
21. Relakah kita jika aset intelektual bangsa #PDS ini mati karena pemerintah kurang peduli? Relakah kita jika aset itu dibeli bangsa asing?
22. Beberapa teman menggagas #koinsastra untuk penyelamatan #PDS. Ayo dukung, tunjukkan bahwa kita peduli.
22. Sejumlah teman berniat membantu cari dana. Jika digabung dengan hasil penggalangan #koinsastra yakinlah #PDS bisa kita selamatkan.

Mba Desta sendiri berharap, dia dan teman teman sekalian bisa saling membantu agar PDS HB Jassin nggak di tutup dan kita semua bisa berbuat sesuatu agar Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin juga bisa tetap berdiri dan akan banyak orang yang bisa datang untuk belajar Sastra dan berbagi juga saling melengkapi PDS ini. Mba Desta adalah orang yang suka membaca karya-karya sastra jadi nggak pengen Hasil Karya Sastra Indonesia yang udah banyak terkumpul di PDS HB Jassin berpindah tangan kepada pihak lain dan nantinya di eksploitasi untuk kepentingan komersil yang nggak bertanggung jawab. Mba Desta sendiri mempunyai mimpi agar Generasi Indonesia di Masa depan bisa tahu dan lebih mencintai sastra Indonesia melebihi generasi yang ada di saat ini.
Salut banget sama mba Desta atas kepeduliannya dengan satra di Indonesia,, gw sangat mendukung apa yang dia lakuin untuk menghimpun kekuatan dari teman-teman semua agar tetap perjuangin PDS ini....


Sangat sedih dengernya, apalagi selama ini HB Jasin dengan gigihnya membangun ini semua,,, hanya karena keputusan Gubernur DKI sekarang yang bikin resah masyarakat, terutama seniman Indonesia, jadi terancam bubar...

Mari kita berdoa dan berusaha untuk tetap berdirinya Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin ini...

Read more »

Kamis, 17 Maret 2011

suka duka anak kos

Haha nemu draft tulisan 2 tahun lalu nihhh..... gw publish aahhh..

Anak rumahan sering bilang "kayanya enak jadi anak kos..."
anak kos bilang "enak kali yah kalo ke rumah..."
haaah... intinya,  semua orang sebenernya gak mau hidup statis...maunya dinamis,,, dan gue sangat setuju..
sangat sangat setuju......
udah sekitar 4,5 tahun gw menjadi anak kos (sekarang 6,5 tahun,udh lama juga ini tulisan bersarang di draft gw), tentunya banyak donk suka duka yang gw rasain..

1. Makan dan kesehatan
Pola makan anak kos sangat buruk, mungkin di awal sangat senang yah, bisa makan di luar dengan sesering mungkin, bahkan 90% dari hidup gw jadi anak kos, semua makanannya beli, kalau lagi malas, senjata pamungkasnya adalah mie instan. terkadang, dibeliin teman, dibawain teman dari rumahnya, ama pacar  juga... hihiii..dll..
semakin ke sini, rasanya bosan juga makan di luar terus,,, dan setelah 4,5 tahun sangat terasa, bahwa penyakit gw pun sudah mulai bertumpuk, mulai dari mag (gw rasa sebagian anak kosan mengidap penyakit ini,,haha), kecapekan, dan lain-lain, karena belum diperiksain.

intinya sukanya : kadang temen2 dateng suka bawain makanan, dan bisa sering makan di luar
duka : karena makanan dari luar gak selalu sehat, jadi badan menjadi semakin rapuh, dengan pola makan yang tidak baik, yaitu makan pagi atau malam, biiasanya di gabung... iritisasi yang tidak sehat.. hahaha

2. Tidur
waktu masih jadi mahasiswa, tidur jam 12 malam adalah tidur yang sangat cepat,,, ya intinya selalu tidur pagi, entah itu ngobrol, ataupun main dengan teman2... saat saat itu adalah hal yang asikkkk nanget
terkadang juga suka mandi malam yang membuat tulang menjadi reumatik,,, termasuk yang gw alami sekarang, reumatik tingkat tinggii,,, heuuuuu

3. Teman, jalan2 dan kebebasan
jadi anak kosan cenderung memiliki banyak teman,,,baik dari kosan ataupun teman kampus (kalo kuliah), dan banyak lagi deh karena nongkrongnya lebih asik...
enak sih, waktu masih kuliah banyak teman,, apalagi waktu masih ngontrak bertiga... setiap hari kita diisi dengan keceriaan kebersamaan dan yang pastii.... jalan jalan... seru banget perjalanan2 kita..
Apalagi tempat  gw dulu bjadi tempat nongkrong..

Ga dilarang ini itu juga sama orangtua kl  kemaleman balik.. (tapi sih buat gw ga terlalu ngaruh, soalnya orangtua gw bukan tipikal  pengekang anak, alhamdulilah)

Beberapa temen gw ada yg kaya orang baru keluar dari sangkar emas.. begitu ngekos kayanya bebas banget.. ckckck.. padahal kan ga gitu juga.. norak tau...

Sebenernya enak banget jadi anak kos, lebih mandiri gitu gak manja.. gw tuh dulu gak bisa nyuci, diajarin ama temen gw jadi bisa deh ampe sekarang.. hahaha..

Gak enaknya ya itu sekarang gw jadi rapuh dan gampang sakit.. kadang suka kangen keluarga,  kangen makanan sehat.. walaupun gw sih ga terlalu sulit ya untuk pulang, krn masih deket sama jakarta...

Intinya ngekos itu  melatih kemandirian.. walau kadang suka bikin orang males dan seenaknya bangun tidur..

80% menurut gw anak kosan gak sehat alias pasti ada penyakit yang bersarang karena gaya hidup anak kos... yakzzz makan telat dan indomie..upss mie instan maksudnya hehe.. dan tidur yang jam nya gak jelas...

Sekarang gw udah kerja, jadi ngekosnya sendiri.. semenjak skripsi sih kos sendiri krn butuh ketenangan dan kalo capek bisa istirahat.. kadang kangen sih  kos bareng kaya dulu, sring jalan keluar tanpa liat jam haha.. enak aja gitu.. tp kadang sih enak kl lagi capek dan pengen menyendiri gt.. maklum lah ya sekarang dah gede jadi butuh privasi.. hehe (asiikkkk gw udah gede).. dan krn capek sekarang anak kosan banyak dimanjain laundri kiloan.. termasuk gw :D

Cukup sekian duli deh.. lg ga kepikiran mau nambahin apa hehehe...

Thx for reading :))

Read more »

Selasa, 15 Maret 2011

Ilmu di Sore Hari...

Sore ini senang mendapat ilmu baru,, bos gw  di SSSG sekaligus PedomanNEWS.com, Mas Fadjroel Rachman kedatangan kawannya, yaitu pak Herdi Sahrasad. Beliau adalah salah satu pendiri Inilah.com, Redaktur Media Indonesia, salah satu pendiri rimanews.com, serta dosen di Universitas Paramadina.
sangat senang rasanya kawan-kawan di sini berdiskusi dengannya..
kita banyak diajari tentang media, yah secara gitu beliau kan udah 25 tahun berkecimpung di dunia media, dan media sukses selalu..he he he..
Salah satunya beliau mengajarkan kita untuk tahu selera masyarakat kelas 0-1, pokoknya yang seleranya masih rendah, tidak terlalu serius dan berada di tengah-tangah, tidak oposisionis. karena terkadang kultur jawa belum bisa menerima berita yang berbau oposisionis.
Alhamdulilah, pengaruh MFR juga aktivis kali yah, pedomannewspun  masih berada di garis tengah tengah yang gak koalisi maupun oposisi,masih objektif lah, hehehe
selain berdiskusi tentang masalah media, bersama kawan-kawan di kantor juga berbincang banyak hal, lumayan menyegarkan otak, di tengah kepala pusing akibat penyakit di musim pancaroba ini..
dengan banyak masukan dari pak Herdi ini, semoga ke depannya PedomanNEWS.com bisa menjadi lebih baik dan lebih maju, meskipun baru beberapa bulan berdiri, dan baru bulan January 2011 pindah hosting dan memiliki wajah baru....
Gw di sini bekerja, tapi gw pun memposisikan diri gw untuk terus belajar, karena nambah ilmu gak ada ruginya...
untuk teman-teman, jangan lupa baca update terbaru di http://www.pedomannews.com/
:)))
Read more »

 
Powered by Blogger