![]() |
Freddy Numberi |
Jakarta,- Menteri Perhubungan Freddy Numberi menolak mengundurkan diri pasca tabrakan kereta api di Stasiun Petarukan, Pemalang Jawa Tengah, Sabtu pekan lalu. Freddy beralasan terdapat tataran kewenangan dalam pengelolaan kereta api di Indonesia.
“Lho, kita lihat tataran kewenangannya,” kata Freddy menjawab pertanyaan tuntutan dirinya mundur, usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinasi Perekonomian, Jakarta, Senin (4/10).
Berbeda dengan negara lain, Freddy mengatakan pengelolaan kereta api di Indonesia dipisahkan antara regulasi dan operasional. “Kita ini beda dengan negara lain yang langsung di bawah Kementerian Perhubungan. Kalau di sini dipisahkan,” katanya.
“Lho, kita lihat tataran kewenangannya,” kata Freddy menjawab pertanyaan tuntutan dirinya mundur, usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinasi Perekonomian, Jakarta, Senin (4/10).
Berbeda dengan negara lain, Freddy mengatakan pengelolaan kereta api di Indonesia dipisahkan antara regulasi dan operasional. “Kita ini beda dengan negara lain yang langsung di bawah Kementerian Perhubungan. Kalau di sini dipisahkan,” katanya.
Dia mengatakan tanggun gjawab operasional berada di PT Kereta Api Indonesia. Sedangkan pengaturan regulasi ada di Kementerian Perhubungan.
Freddy justru menyalahkan masinis Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang mengantuk yang menyebabkan terjadinya tabarakan kereta tersebut. “Kalau masinisnya ngantuk, sekarang secara logika (kejadiannya) seperti apa,” katanya.
Sabtu dinihari lalu (2 Oktober). Argo Bromo Anggrek, yang semestinya masuk ke jalur 1, tiba-tiba nyelonong ke jalur 3, tempat kereta Senja Utama sedang parkir. Akibat kecelakaan tersebut, 36 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Freddy justru menyalahkan masinis Kereta Api Argo Bromo Anggrek yang mengantuk yang menyebabkan terjadinya tabarakan kereta tersebut. “Kalau masinisnya ngantuk, sekarang secara logika (kejadiannya) seperti apa,” katanya.
Sabtu dinihari lalu (2 Oktober). Argo Bromo Anggrek, yang semestinya masuk ke jalur 1, tiba-tiba nyelonong ke jalur 3, tempat kereta Senja Utama sedang parkir. Akibat kecelakaan tersebut, 36 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
2 comments:
masih aja nyalah-nyalahin ya. padahal yang namanya kecelakaan siapa yang mau sih? hadoh...
namanya juga manusia cal.... :D
Posting Komentar